DUNIA IMAJINASIKU



Minggu, 21 Juni 2015

Dampak Penerapan Kultur Lokal Tri Hita Karana terhadap Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar

Pentingnya keberadaan Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia diperkuat oleh laporan World Bank bahwa IKM diperkirakan menyumbang sekitar 50% lebih dari Produk Domestik Bruto (Bank Indonesia). Peran penting tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek : Pertama, IKM telah terbukti ampuh sebagai penyelamat dalam krisis ekonomi yang melanda industri. Kedua, potensinya yang besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Ketiga, segmen IKM dapat ditemukan di segala sektor industri, mulai dari yang berteknologi sederhana hingga relatif canggih. Peran penting IKM juga ditegaskan Choung  bahwa IKM memegang peranan penting di dalam menunjang pertumbuhan ekonomi pada kebanyakan negara-negara yang ada di Asia.
Menurut Gima dan Anthony perusahaan dengan kemampuan orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar yang tinggi cenderung mampu berkinerja lebih baik dibandingkan dengan para pesaing dalam hal; pangsa pasar, kecepatan di dalam memasuki pasar, dan tingkat kualitas produk. Dijelaskan pula bahwa orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar merupakan konsep yang saling berhubungan yang mampu membawa perusahaan menuju kinerja unggul.

Penelitian ini mengkaji dampak penerapan nilai kultur THK terhadap orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar pada IKM kerajinan perak di Bali. Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini diklasifikasikan ke dalam penelitian kausal, yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Peneliti melakukan pengamatan terhadap konsekuen-konsekuen yang timbul dan menelusuri kembali fakta secara masuk akal sebagai faktor-faktor penyebabnya. Sebaliknya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (positivism), yaitu pendekatan penelitian yang bekerja dengan angka, datanya berwujud bilangan, dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik. Selanjutnya, hasil analisis digunakan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Creswell, [8]).
Populasi penelitian adalah seluruh Industri Kecil Menengah (IKM) kerajinan perak di Provinsi Bali. Sampel ditentukan dengan menggunakan purposive random sampling dengan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data. Dari 145 kuesioner yang disebarkan, dipilih 110 kuesioner yang telah diisi secara lengkap sekaligus merupakan data yang akan dianalisis. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan pendekatan variance based atau component based yaitu analisis Partial Least Square (PLS). Untuk menjawab permasalahan penelitian, dikembangkan hipotesis yang dibangun dari kerangka teori dan beberapa hasil penelitian terdahulu.

Dampak Kultur THK terhadap Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar Budaya merupakan suatu pengetahuan dimana masyarakat menggunakan pengalamannya untuk menghasilkan suatu sikap diri dan perilaku sosial (Hodgetts dan Luthan [10]). Budaya merupakan sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kebiasaan yang diperoleh sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu (Susanto et al. [23]). Kumpulan budaya-budaya inilah nantinya membentuk budaya nasional yang membedakan mereka dalam menetapkan tujuan. Budaya nasional merupakan suatu pola pemikiran, perasaan dan tindakan satu kelompok sosial, yang membedakannya dengan kelompok sosial lain (Hofstede [11]).

Hasil dan Pembahasan Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum melakukan pembahasan dipastikan terlebih dahulu bahwa instrumen yang digunakan di dalam penelitian semuanya valid dan reliabel. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach berkisar antara 0,6708 - 0,8107 (>0,6). Convergent validity menunjukkan korelasi antara skor indikator refleksif dengan Loading faktor skor variabel laten antara 0,652 - 0,890 (>0,5). Sedangkan Discriminant validity, menunjukkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk, dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model dengan nilai 0,538 - 0,767 (>0,5). Demikian pula Composite reliability, menunjukkan bahwa indikator blok yang mengukur konsistensi internal dari indikator pembentuk konstruk dengan nilai 0,775 - 0,908 (>0,7). Dengan demikian semua konstruk dinyatakan valid dan reliable.

Hasil Uji Faktor Konfirmatori Hasil analisis faktor konfirmatori menunjukkan bahwa pawongan merupakan determinan utama dari kultur THK (Gambar 2.) pada IKM kerajinan perak di Bali. Sehingga secara konseptual pawongan merupakan faktor penting sebagai wujud penerapan nilai-nilai kultur THK. Pawongan merefleksikan antar sesama manusia wajib menjaga hubungan yang harmonis atas dasar prinsip kebersamaan, baik antar karyawan, karyawan dengan atasan maupun dengan seluruh stakeholder. Menurut Pitana [21] manusia memegang peran strategis karena disamping sebagai objek, manusia juga bertindak sebagai subjek. Oleh karena itu, menjaga harmonisasi antar-manusia (stakeholders) mutlak diperlukan dalam menjalankan aktivitas bisnis.

Hasil Pengujian Hipotesis Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tiga hipotesis yang dikemukakan, semuanya dinyatakan signifikan, dan selanjutnya akan diuraikan berikut. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan nilainilai kultur lokal THK berpengaruh signifikan terhadap orientasi kewirausahaan. Maknanya adalah, penerapan nilai-nilai kultur lokal THK memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan orientasi kewirausahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai-nilai harmonisasi yang terkandung dalam kultur THK terbukti mampu meningkatkan kemampuan orientasi kewirausahaan. Semakin baik harmonisasi hubungan dengan Tuhan (parahyangan), antarsesama (pawongan), dan dengan lingkungan (palemahan), maka akan semakin tinggi kemampuan orientasi kewirausahaan. Hasil penelitian ini telah mengkonfirmasi penelitian Muller dan Thomas [19] bahwa budaya dapat menentukan potensi kewirausahaan. Demikian pula temuan Kreiser et.al [15] bahwa budaya mempengaruhi suatu organisasi di dalam perilaku pengambilan risiko (risk taking) dan tindakan proaktif (proactive). Hasil uji hipotesis (Gambar 2) menunjukkan bahwa


nilai-nilai harmonisasi yang terkandung di dalam kultur THK berpengaruh signifikan terhadap orientasi pasar. Dengan demikian, penerapan nilai-nilai kultur THK yang semakin baik telah terbukti mampu meningkatkan pelaksanaan orientasi pasar. Hal ini terbukti dari pengaruh signifikan antara nilainilai kultur THK terhadap orientasi pasar. Temuan ini mengkonfirmasi hasil kajian Kuaku [16] bahwa nilai-nilai budaya yang digunakan didalam praktika organisasi memiliki pengaruh positif signifikan dengan orientasi pasar. Temuan ini juga mengkonfirmasi kajian Iweka [12] tentang pengaruh budaya terhadap orientasi pasar pada usaha kecil bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara nilai budaya yang digunakan dalam praktika organisasi dengan orientasi pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar