Pentingnya keberadaan Industri Kecil Menengah (IKM) di
Indonesia diperkuat oleh laporan World Bank bahwa IKM diperkirakan menyumbang
sekitar 50% lebih dari Produk Domestik Bruto (Bank Indonesia). Peran penting
tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek : Pertama, IKM telah terbukti ampuh
sebagai penyelamat dalam krisis ekonomi yang melanda industri. Kedua,
potensinya yang besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Ketiga,
segmen IKM dapat ditemukan di segala sektor industri, mulai dari yang
berteknologi sederhana hingga relatif canggih. Peran penting IKM juga
ditegaskan Choung bahwa IKM memegang
peranan penting di dalam menunjang pertumbuhan ekonomi pada kebanyakan
negara-negara yang ada di Asia.
Menurut Gima dan Anthony perusahaan dengan kemampuan
orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar yang tinggi cenderung mampu
berkinerja lebih baik dibandingkan dengan para pesaing dalam hal; pangsa pasar,
kecepatan di dalam memasuki pasar, dan tingkat kualitas produk. Dijelaskan pula
bahwa orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar merupakan konsep yang saling
berhubungan yang mampu membawa perusahaan menuju kinerja unggul.
Penelitian ini mengkaji dampak penerapan nilai kultur THK
terhadap orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar pada IKM kerajinan perak
di Bali. Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini
diklasifikasikan ke dalam penelitian kausal, yaitu penelitian dengan
karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau
lebih. Peneliti melakukan pengamatan terhadap konsekuen-konsekuen yang timbul
dan menelusuri kembali fakta secara masuk akal sebagai faktor-faktor
penyebabnya. Sebaliknya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
(positivism), yaitu pendekatan penelitian yang bekerja dengan angka, datanya
berwujud bilangan, dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab
pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik.
Selanjutnya, hasil analisis digunakan untuk melakukan prediksi bahwa suatu
variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Creswell, [8]).
Populasi penelitian adalah seluruh Industri Kecil Menengah
(IKM) kerajinan perak di Provinsi Bali. Sampel ditentukan dengan menggunakan
purposive random sampling dengan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data.
Dari 145 kuesioner yang disebarkan, dipilih 110 kuesioner yang telah diisi
secara lengkap sekaligus merupakan data yang akan dianalisis. Data yang telah
terkumpul dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM)
menggunakan pendekatan variance based atau component based yaitu analisis Partial
Least Square (PLS). Untuk menjawab permasalahan penelitian, dikembangkan
hipotesis yang dibangun dari kerangka teori dan beberapa hasil penelitian
terdahulu.
Dampak Kultur THK terhadap Orientasi Kewirausahaan dan
Orientasi Pasar Budaya merupakan suatu pengetahuan dimana masyarakat
menggunakan pengalamannya untuk menghasilkan suatu sikap diri dan perilaku
sosial (Hodgetts dan Luthan [10]). Budaya merupakan sekumpulan pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kebiasaan yang diperoleh sebagai
anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu (Susanto et al. [23]).
Kumpulan budaya-budaya inilah nantinya membentuk budaya nasional yang
membedakan mereka dalam menetapkan tujuan. Budaya nasional merupakan suatu pola
pemikiran, perasaan dan tindakan satu kelompok sosial, yang membedakannya
dengan kelompok sosial lain (Hofstede [11]).
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum melakukan pembahasan dipastikan terlebih dahulu
bahwa instrumen yang digunakan di dalam penelitian semuanya valid dan reliabel.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach berkisar antara 0,6708
- 0,8107 (>0,6). Convergent validity menunjukkan korelasi antara skor
indikator refleksif dengan Loading faktor skor variabel laten antara 0,652 -
0,890 (>0,5). Sedangkan Discriminant validity, menunjukkan nilai square root
of average variance extracted (AVE) setiap konstruk, dengan korelasi antar
konstruk lainnya dalam model dengan nilai 0,538 - 0,767 (>0,5). Demikian
pula Composite reliability, menunjukkan bahwa indikator blok yang mengukur
konsistensi internal dari indikator pembentuk konstruk dengan nilai 0,775 -
0,908 (>0,7). Dengan demikian semua konstruk dinyatakan valid dan reliable.
Hasil Uji Faktor
Konfirmatori Hasil
analisis faktor konfirmatori menunjukkan bahwa pawongan merupakan determinan
utama dari kultur THK (Gambar 2.) pada IKM kerajinan perak di Bali. Sehingga
secara konseptual pawongan merupakan faktor penting sebagai wujud penerapan
nilai-nilai kultur THK. Pawongan merefleksikan antar sesama manusia wajib
menjaga hubungan yang harmonis atas dasar prinsip kebersamaan, baik antar
karyawan, karyawan dengan atasan maupun dengan seluruh stakeholder. Menurut
Pitana [21] manusia memegang peran strategis karena disamping sebagai objek,
manusia juga bertindak sebagai subjek. Oleh karena itu, menjaga harmonisasi
antar-manusia (stakeholders) mutlak diperlukan dalam menjalankan aktivitas
bisnis.
Hasil Pengujian
Hipotesis Hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa tiga hipotesis yang dikemukakan, semuanya
dinyatakan signifikan, dan selanjutnya akan diuraikan berikut. Hasil analisis
menunjukkan bahwa penerapan nilainilai kultur lokal THK berpengaruh signifikan
terhadap orientasi kewirausahaan. Maknanya adalah, penerapan nilai-nilai kultur
lokal THK memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan orientasi
kewirausahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai-nilai harmonisasi yang
terkandung dalam kultur THK terbukti mampu meningkatkan kemampuan orientasi
kewirausahaan. Semakin baik harmonisasi hubungan dengan Tuhan (parahyangan),
antarsesama (pawongan), dan dengan lingkungan (palemahan), maka akan semakin
tinggi kemampuan orientasi kewirausahaan. Hasil penelitian ini telah
mengkonfirmasi penelitian Muller dan Thomas [19] bahwa budaya dapat menentukan
potensi kewirausahaan. Demikian pula temuan Kreiser et.al [15] bahwa budaya
mempengaruhi suatu organisasi di dalam perilaku pengambilan risiko (risk
taking) dan tindakan proaktif (proactive). Hasil uji hipotesis (Gambar 2)
menunjukkan bahwa
nilai-nilai harmonisasi yang terkandung di dalam kultur THK
berpengaruh signifikan terhadap orientasi pasar. Dengan demikian, penerapan
nilai-nilai kultur THK yang semakin baik telah terbukti mampu meningkatkan
pelaksanaan orientasi pasar. Hal ini terbukti dari pengaruh signifikan antara
nilainilai kultur THK terhadap orientasi pasar. Temuan ini mengkonfirmasi hasil
kajian Kuaku [16] bahwa nilai-nilai budaya yang digunakan didalam praktika
organisasi memiliki pengaruh positif signifikan dengan orientasi pasar. Temuan
ini juga mengkonfirmasi kajian Iweka [12] tentang pengaruh budaya terhadap
orientasi pasar pada usaha kecil bahwa terdapat pengaruh positif signifikan
antara nilai budaya yang digunakan dalam praktika organisasi dengan orientasi
pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar